Harga emas stabil di area $1913 pada penutupan perdagangan hari Jumat (11/08)

walaupun naiknya yields obligasi treasury AS dan menguatnya dolar AS. Meskipun angka IHK AS Juli lebih dingin dari yang diharapkan, inflasi produsen meningkat dan mengalahkan perkiraan pada periode tersebut, mendukung kasus untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi. Beberapa pejabat Fed sudah mengisyaratkan bahwa ada lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memerintah dalam tekanan harga, meningkatkan biaya peluang memegang logam mulia tanpa bunga. Arus keengganan terhadap resiko terus mengalir masuk ke dolar AS meskipun inflasi AS yang diukur oleh Consumer Price Index (CPI) pada bulan Juli mengalami penurunan sebagaimana dengan yang dilaporkan oleh Depertemen Tenaga Kerja AS pada hari Kamis. Sementara itu, Universitas Michigan baru-baru ini membukakan bahwa consumer sentiment AS bulan Agustus telah turun ke 71.2 dibandingkan dengan bulan Juli di 71.6, sedangkan ekspektasi akan inflasi membaik. Orang Amerika berpikir bahwa inflasi dalam horizon satu sampai lima tahun ke depan akan turun, dari 3.4% menjadi 3.3% dan dari 3% ke 2.9% berurutan. Data Gold Drivers menunjukkan data bervariatif dimana Dolar AS naik +0.21% terlihat akan memberikan sinyal negatif bagi emas. Sedangkan Crude Oil naik +0.34%, dalam hal ini memberikan penguatan bagi harga emas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Perhatian!!!
Managemen PT. Rifan Financindo Berjangka (PT RFB) menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap beberapa bentuk penipuan yang berkedok investasi mengatasnamakan PT RFB dengan menggunakan media elektronik ataupun sosial media. Untuk itu harus dipastikan bahwa transfer dana ke rekening tujuan (Segregated Account) guna melaksanakan transaksi Perdagangan Berjangka adalah atas nama PT Rifan Financindo Berjangka, bukan atas nama individu.