Harga emas masih menurun di area $1925 pada penutupan perdagangan hari Selasa (08/08), karena adanya keprihatinan atas data inflasi AS, Consumer Price Index (CPI) yang akan keluar pada hari Kamis (10/08). Harga emas mengalami tekanan turun yang berat di tengah menguatnya dolar AS dengan para investor memperkirakan inflasi AS akan muncul dengan persisten karena pertumbuhan upah yang berkelanjutan dan pulihnya kembali harga minyak mentah. Ada keprihatinan dari sebelumnya bahwa hambatan untuk para bank sentral bersikap hawkish kelihatannya berkurang yang pada gilirannya memberikan tekanan turun terhadap harga emas dengan dolar AS menjadi semakin kuat. Tekanan inflasi di dalam ekonomi AS akan memaksa para pembuat kebijakan di Federal Reserve AS untuk mempertimbangkan melanjutkan siklus pengetatan tingkat bunga yang agresif. Para pembeli rumah di AS sudah menghadapi beban dari naiknya biaya pinjaman. Kebijakan pengetatan lebih lanjut akan berdampak terhadap permintaan rumah-rumah baru. Data Gold Drivers menunjukkan data bervariatif dimana Dolar AS naik +0.46% terlihat akan memberikan sinyal negatif bagi emas. Sedangkan Crude Oil naik +0.49%, dalam hal ini memberikan penguatan bagi harga emas.
DISCLAIMER
Seluruh materi dan rekomendasi di dalam laporan ini hanya bersifat informatif. Nasabah/Investor jangan menggunakan laporan ini sebagai basis pengambilan keputusan investasi atau kegiatan transaksi apapun. Kami tidak bertanggung jawab sedikitpun atas segala konsekuensi yang ditanggung oleh Nasabah/Investor yang mengambil keputusan investasi/trading setelah membaca laporan ini. Nasabah/Investor dianjurkan untuk melakukan analisa holistik secara independen perihal dinamika pasar, industri, perekonomian terkini atau memperoleh saran investasi dari pihak tertentu yang berperan sebagai pakar.